Tempat KH. Hasyim Asy‘ari mondok di Sidoarjo
Bersamaan dengan perayaan Satu Abad Hari Lahir Nahdlatul Ulama (Harlah NU), pada tanggal 16 Rajab 1444 H yang lalu, tentulah masyarakat luas sudah banyak yang mengetahui bahwa NU didirikan oleh Hadratussyekh KH. Hasyim Asy’ari atau saat ini biasa dikenal sebagai Mbah Kiyai Hasyim Asy’ari, bersama Kiyai kiyai lain di Surabaya, pada tanggal 16 Rajab 1344 H yang bertepatan pada tanggal 31 Januari 1926 M.
Sejarah perjalanan NU tentu tidak bisa lepas dari perjuangan dan pengorbanan Mbah Kiyai Hasyim Asy’ari. Siapa pun yang mempelajari kehidupan Mbah Kiyai Hasyim Asy’ari seolah menelusuri perjalanan panjang dari NU itu sendiri. Betapa tidak, sosok Mbah Kiyai Hasyim Asy’ari sejatinya memang sudah disiapkan oleh sejarah, bahwa sejak masih belia menimba bekal segala macam keperluan perjuangan dan pengorbanan, mulai dari: ilmu, cara berniat, berfikir, bersikap, bertindak sampai pada kebiasaan hidup sehari hari. Semuanya menjadi semacam proses pembekalan untuk seorang calon pemimpin sekali gus pimpinan, dan Kiyai berderajat mulya sebagai Hadratussyekh di NU khususnya, dan di seluruh dunia pada umumnya.
Pada kesempatan ini, KH. Nurkholis yang lebih dikenal dengan sebutan Gus Lik, pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Roudlotul Muntadin, Kec. Madiun, Kab. Madiun, Jawa Timur berkenan memberikan hasil liputannya pada Tim redaksi portal panatadipantara.com seputar tabarukan di Ponpes Salafiyah Ya’kub Hamdani di Siwalan Panji, Sidoarjo, Jawa Timur, atau yang lebih dikenal sebagai Ponpes Siwalan Panji.
Menurut Gus Lik, sebagaimana yang dituturkan oleh satu diantara keturunan ke tujuh dari KH. Ya’kub, bahwa Ponpes ini telah melahirkan banyak Kiyai Nusantara, diantaranya: Kholil Bangkalan, KH. Hasyim Asy’ari, KH. As’ad Samsul Arifin, KH. Abd Manaf Pendiri Pondok Lirboyo, serta Kiyai kiyai yang sejaman dengan Mbah Kiyai Hasyim Asy’ari.
Waktu mondok di Ponpes Siwalan Panji, Mbah Kiyai Hasyim Asy’ari berguru pada Abdul Chaq bin Zainuddin bin Thohir bin Ya’kub Hamdani.
Adapun tabarukan dalam arti ngalap barokah, yakni berusaha mendapatkan tambahan keberkahan dari Alloh SWT melalui napak tilas jejak Ulama Pewaris para Nabi, diantaranya jejak Mbah Kiyai Hasyim Asy’ari di Ponpes Siwalan Panji telah dilakukan oleh Gus Lik.
Jejak yang masih bisa disinggahi diantaranya sebagai berikut :Gotaan Ponpes asli semacam asrama sederhana terbuat dari kayu berdinding bambu, dan Gotaan tempat menginap semacam kamar tidurnya Mbah Hasyim Asy’ari. Di tempat ini pengunjung bisa tawasulan kirim doa ke pada Mbah Kiyai Hasyim Asy’ari, berdoa untuk diri sendiri, keluarga dan kaum muslimin pada umumnya.
Demikian hasil liputan Gus Lik, yang dituturkan kepada Tim redaksi panatadipantara.or.id. Nantikan fragmen atau un historiografi menarik dari seputar hikmah perjalanan kehidupan Kiyai kiyai Nusantara, pada tayangan berikutnya. (Kek Atek).