Akademi Kepemimpinan Dipantara (Akpim Diantara) – Yayasan Panata Dipantara – Jakarta, pada 16 Pebruari 2023 selepas waktu Ashar menerima kedatangan tamu istimewa, yaitu Ki Roni Sadewo, yang merupakan keturunan ke tujuh dari Pangeran Diponegoro. Sehari-hari Ki Roni Sadewo menjadi budayawan, dan tinggal di Kapanewon Wates, Kulon Progo, Jogjakarta.
Ketua Pembina Yayasan Panata Dipantara Romo KH Abdul Mun’in DZ bersama jajaran sivitas akademi dan instruktur AKD menyambut dengan senang hati kedatangan Ki Roni Sadewo. Hal ini menyambung mata rantai pembinaan dan amaliah kepemimpinan di AKD, satu diantaranya mengacu pada sanad perjuangan Kiyai kiyai Pendiri Nahdlatul Ulama sampai ke sanad perjuangan Pangeran Diponegoro. Sehingga bagi Penerima tamu dan undangan yang hadir serasa bisa berkesempatan tabarukan ke Pangeran Diponegoro melalui satu diantara keturunan ketujuhnya yang berkenan hadir di Markas AKD di Jakarta.
Pada kesempatan silaturohmi dengan Ki Roni Sadewo, berlangsung bincang akrab tentang keteladanan Pangeran Diponegoro yang tiada habis habisnya ketika dikisahkan oleh Ki Roni Sadewo, baik dalam kehidupan sehari hari, maupun ketika menjadi Panglima memimpin Perjuangan melawan Penjajahan Belanda.
Sebagai Pahlawan Nasional yang berjuang melawan penjajah Belanda, pastilah kisah perjuangan Pangeran Diponegoro sangat melekat erat di hati rakyat Indonesia.
Pangeran Diponegoro merupakan seorang Pangeran Kesultanan Yogyakarta, Pemimpin Perang Diponegoro melawan Penjajah Belanda. Perang besar besaran berkobar dari tahun 1825 hingga 1830. Perang berakhir pada tahun 1830, Pangeran Diponegoro pun ditangkap dan diasingkan ke Manado, kemudian dipindahkan ke Makassar, sampai wafatnya di Benteng Rotterdam pada tanggal 8 Januari 1855.
Jiwa perjuangan Pangeran Diponegoro terus mewarnai para pejuang Nasional berikutnya, sehingga Indonesia merdeka. Kisah perjuangannya senantiasa menginspirasi pejuang kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia sampai saat ini dan yang akan datang.
Berbagai macam kiprah perjuangan Pangeran Diponegoro, disampaikan oleh Ki Roni Sadewo. Satu diantara keteladanan sangat istimewa Pangeran Diponegoro yang masih belum banyak diketahui masyarakat umum adalah Pangeran Diponegoro menyampaikan kisah hidup maupun pesan pesan berharganya dalam bentuk tulisan, misalnya dalam Kitab Babad Diponegoro.
Kitab Babad Diponegoro berisi tentang Sejarah Perjuangan Pangeran Diponegoro. Pada tahun 2013 kitab Babad Diponegoro termasuk menjadi Warisan Ingatan Dunia UNESCO.
Silaturahmi bersama Ki Roni Sadewo, ditutup dengan harapan lain waktu akan senantiasa bersambung kembali. Ketua Pembina Yayasan Panata Dipantara Romo KH Abdul Mun’in DZ berkenan menyematkan Jaket Wahyu Temurun kepada Ki Roni Sadewo sebagai tanda kekeluargaan menjadi anggota keluarga besar Akpim Dipantara – Yayasan Panata Dipantara. (Liputan redaksi-k.a.).