Close Menu
    Terbaru

    Pokok Pikiran Prof. Ahmad Indra Siswantara dalam Kerangka Kerja DAI5 Menjadikan Hidup Semakin Lebih Baik

    17 April 2025

    Kenapa Turki Mendukung Pemberontak Suriah?

    19 Desember 2024

    Mengapa Suriah Harus Dihancurkan?

    9 Desember 2024
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Panata Dipantara
    panata
    • Beranda
    • Akpim Dipantara
    • Berita
    • DA Institute
    • Ekonomi Bisnis
    • Historiografi
    • Khasanah Pikir
    • Sastra
      • Cerpen
      • Puisi
    • Redaksi
      • Pengiriman Naskah
      • Tim Redaksi
    Panata Dipantara
    Home»Berita»Pengikut Aswaja Wajib Masuk NU
    Berita

    Pengikut Aswaja Wajib Masuk NU

    75 Views25 Juli 2024Updated:16 Agustus 2024Tidak ada komentar4 Mins Read
    Facebook Twitter LinkedIn Telegram Pinterest Tumblr Reddit Email
    Share
    Facebook Twitter WhatsApp Copy Link

    K.H. Abdul Mun’im DZ menjadi Narasumber pada acara Penguatan Aswaja di Pesantren Salafiyah Syafiiyah Situbondo

    Sitobondo 5 Juli 2024.

    Dalam kajian Ahlussunnah wal jamaah kali ini saya tidak ingin menyamapaikan doktrin Aswaja, karena soalnya ini sudah sangat dikuasi oleh para ustadz dan santri di sini. Saya akan menyempaikan hal sangat penting dikaji yaitu ketersambungan antara Aswaja dengan Nahdatul Ulama (NU). Demikian pernyataan yang diberikan oleh KH. Abdul Munim DZ dalam Halqah yang diselenggarakan IKSAS dan Santri Pesantren Salafiyah Syafiiyah Situbondo. Halaqah itu diikuti oleh para Santri senior yang berjumlah sekitar 300 orang yang memenuhi Aula pesantren.

    Dalam kesempatan itu K. Mun’im DZ  memaparkan tentang hubungan Aswaja dengan Madzhba dan dengan jamiyah NU. Dijelaskan bahwa para ulama Aswaja mendirikan organisasi untuk menghimpun ulama Aswaja bernama Nahdlatul Ulama. Maka pertama tama yang ditetapkan dalam organisasi ini adalah bawah Wajib hukumnya bagi pemeluk ahlussunnah waljamaah ini mengikuti salah satu madzhab empat, karena ini adalah madzhab sawadil a’dlom (kelompok mayoritas) yang benar. Maka barang siapa keluar dari mazahab empat berarati keluar dari sawdil a;dlom, padahal keluar dari sawadil a’dzom adalah sebuah kesesatan.

    Selanjutnya ditegaskan bahwa  mengingat banyaknya fitnah, bahaya, ancaman dan tantangan yang dihadapi yang bisa merusak Aswaja, maka para ulama  mewajibkan kaum bermadhab ini untuk berjam’iyah yaitu masuk dalam  Jam’iyah Nahdlatul Ulama (NU), agar terhindar dan selamat dari fitnah dan bahaya yang mengancam. NU hadir sebagai wadah dan sekaligus pelindung dari Aswaja dan sekaligus sebagai sarana untuk memperjuangannya. Karena itu NU telah menyiapkan segala prinsip dan perangkatnya.

    Dengan bersumber dari kitab-kitab muktabarah yang ditulis kaum bermadzhab baik bidang akidah, fikih maupun tasawuf, selanjtnya para ulama pendiri NU  melakukan penilaian, pemilihan dan menegaskan, mensistematiskan  memadatkan ajaran Aswaja agar lebih mudah dipahami. Dari situ kemudian disediakan perangkat pemikirannya baik menggunakan naqli, aqli, wagii dan irfani. Lalu juga ditetapkan hirarki pemikiran dari para mujtahid (pemikir) dan muqallid (pengikutnya).

    Ditegaskan bawa hirarki pengabilan hukum dalam kitab I’anatut Thalibin    mulai dari Imam Syafii, Imama Nawawi, imam Rofii, lalu ulama yang paling alim kemudian ulama yang paling wira’i. Ketentuan yang ada dalam kitab  itu kemudian dipertega soleh NU, bahwa selain kita merujuk pada pendapat Imam Syafii tahap keduanya adalah Imam Nawawi, kemudian imam Rofi’I,. Selanjutnya Imam yang paling alim dan paling wira’. Agar para ulama tidak kesulitan menditeksi siapa meraka itu, maka para Muasssis NU menunjukkan meraka adalah Imam Ibnu Hajar, ImamZakaria Nasori dan Imam Asy Syarbani, semuanya adalah ulama syafi’iyah. Dengan demikian kalau ada perbedaan pendapat di kalangan mereka, para santri dan para kaia serta warga Aswaja saat ini bisa terhindar dari perselisihan dan perpecahan karena sudah melihat hirarkinya.

    Dari situ juga saya sarankana agar adanya hiraraki pemikiran itu dilanjutkan ke bawah sesuai dengan tabaqat (generasinya) dan kerena kealimannya. Mulai  dari Walisongo, Pangeran Diponegoro, K. Sholeh Darat, K. Cholil Bangkalan K. Hasyim Asy’ari, K. Wahab Hasbullah, lalu  KH. Bisri Sansuri,  K. As’ad Syamsul Arifin, K. Ahmad Shiddi lalu KH. Abdurrahman Wahid. Dengan memahami adanya hirarki sumber ini pemikiran semacam itu, maka bila terjadi perbedaan pendapat di antara ulama, maka mengutamakan yang lebih tinggi hiraki ilmu dan generasinya, dengan demikian akan terhindar dari ikhtilaf dan pecah-belah. Demikian KH. Abdul Mun’im DZ menjelaskan.

    Karena pada umunya mereka adalah mahasiswa terutama dari ma’had Aliy maka memberikan respon yang sangat besar , karena sejalan dengan disiplin mereka. Beberapa Mahasiswa Ma’had Ali berkomentar; Dengan penjelasan itu kami baru  mengatahui hubungan teologis antara Aswaja dengan madzhab dan dengan NU yang selama ini dianggap masing-masing berdiri sendiri dan terpisah-pisah ternyata memiliki hubungan yang logis dan sistematis.

    Dengan para santri  menjadi paham kenapa organsiasi NU menjadi begitu besar, karena sebagian besar bangsa Indonesia adalah pengikut Aswaja maka dengan sendirinya mereka akan mengikuti NU. Dn ini yang semakin mantap bagi kami untuk mengikuti NU dan berkhidmah di NU, karena hanya NU yang memeperjauangkan Aswaja. Sebaiknya pengetahuan seperti ini terus disebarkan di tengah masyarakat agar mereka tahu jalan dan tidak terpengaruh organisasi lain yang khittah, fikrah dan harakahnya  jauh dari Aswaja. (Laporan Adam GD).

    Aswaja NU Jamiyah NU Nahdatul Ulama
    Share. Facebook Twitter WhatsApp Copy Link

    Related Posts

    Perhimpunan Periset Indonesia Wilayah Jawa Barat Mengikuti Kongres II PPI 2024 di Jakarta

    7 Desember 2024

    Bedah Buku “Risalah Pancasila”: Mengukuhkan Harmoni Nilai Kebangsaan dan Keislaman

    12 November 2024

    Meluruskan dan Mengajarkan Sejarah NU

    22 Oktober 2024

    Peluncuran Buku Biografi KH. Abdul Wahab Hasbullah

    14 Oktober 2024

    Konsolidasi Kader NU Bawean

    11 Oktober 2024

    NU Dibesarkan oleh Para Ulama dengan Gaya Hidup Sederhana

    8 Oktober 2024
    Leave A Reply Cancel Reply

    Media Sosial
    • Facebook
    • Twitter
    • Pinterest
    • Instagram
    • YouTube
    • Vimeo
    Topik
    • Akpim Dipantara (2)
    • Berita (22)
    • Cerpen (1)
    • DA Institute (2)
    • Ekonomi Bisnis (1)
    • Historiografi (8)
    • Khasanah Pikir (16)
    • Puisi (1)
    Baca Lainnya
    Khasanah Pikir

    Pokok Pikiran Prof. Ahmad Indra Siswantara dalam Kerangka Kerja DAI5 Menjadikan Hidup Semakin Lebih Baik

    17 April 2025

    Oleh Atik Bintoro Pendahuluan Kerangka Kerja DAI5 merupakan satu diantara buah pikir Prof. Ahmad Indra…

    Kenapa Turki Mendukung Pemberontak Suriah?

    19 Desember 2024

    Mengapa Suriah Harus Dihancurkan?

    9 Desember 2024

    Perhimpunan Periset Indonesia Wilayah Jawa Barat Mengikuti Kongres II PPI 2024 di Jakarta

    7 Desember 2024
    Terbaru

    Pokok Pikiran Prof. Ahmad Indra Siswantara dalam Kerangka Kerja DAI5 Menjadikan Hidup Semakin Lebih Baik

    17 April 2025

    Kenapa Turki Mendukung Pemberontak Suriah?

    19 Desember 2024

    Mengapa Suriah Harus Dihancurkan?

    9 Desember 2024

    Perhimpunan Periset Indonesia Wilayah Jawa Barat Mengikuti Kongres II PPI 2024 di Jakarta

    7 Desember 2024
    Tentang Kami
    Tentang Kami

    Alamat: Jl. Kayu Manis No.9a, RT.6/RW.3, Balekambang, Kec. Kramat jati, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13530

    Syarat dan Ketentuan
    • Definisi
    • Persyaratan dan Ketentuan
    • Ketentuan Konten
    • Penggunaan dan Hak Cipta
    • Undang-Undang ITE
    • Tim Redaksi
    Terbaru

    Pokok Pikiran Prof. Ahmad Indra Siswantara dalam Kerangka Kerja DAI5 Menjadikan Hidup Semakin Lebih Baik

    17 April 2025

    Kenapa Turki Mendukung Pemberontak Suriah?

    19 Desember 2024

    Mengapa Suriah Harus Dihancurkan?

    9 Desember 2024

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.