Dipantara Online, Tangerang Selatan, 11 November 2024 – Peringatan puncak Hari Santri di Pesantren Takhasus Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta menjadi momentum penguatan wawasan kebangsaan dan keislaman melalui diskusi buku Risalah Pancasila. Acara yang digelar di Aula Gedung Hj. Harwini Joesoef, Senin (11/11), menghadirkan tokoh-tokoh terkemuka yang mendalami relasi antara nilai-nilai Pancasila dan ajaran Islam.
Buku karya KH. Asyiq Mukri ini, disunting oleh KH. Abdul Mun’im DZ dan tim, menjadi fokus utama pembahasan. Buku tersebut mengupas pandangan kebangsaan yang mendalam, KH. Abdul Mun’im DZ menegaskan bahwa Pancasila bukan hanya selaras, tetapi juga terinspirasi oleh prinsip-prinsip Islam, khususnya Maqashid Syariah. “Pancasila adalah qanun kehidupan berbangsa yang berakar pada nilai-nilai Al-Qur’an. Melalui buku ini, kita melihat bagaimana kaum santri menunjukkan komitmen mereka terhadap keutuhan Negara Pancasila,” ujarnya.
Diskusi semakin mendalam dengan kehadiran Syaiful Arif, Direktur Pusat Studi Pemikiran Pancasila, yang memantik pemikiran kritis tentang kontribusi ulama Nahdlatul Ulama (NU) terhadap gagasan kebangsaan. Ia menggarisbawahi bahwa Risalah Pancasila, ditulis pada era 1950-an, menjadi bukti konkret bahwa Pancasila dapat dianalisis dan dijelaskan melalui perspektif Islam.
Rektor IIQ Jakarta, Dr. Hj. Nadjematul Faizah, dalam sambutannya menekankan pentingnya acara ini dalam mengukuhkan pemahaman bahwa Pancasila tidak bertentangan dengan syariat Islam. “Buku ini memberikan landasan akademis bagi mahasiswa untuk mengintegrasikan wawasan kebangsaan dengan nilai-nilai Islam, sehingga keraguan terhadap kesesuaian keduanya dapat dieliminasi,” katanya.
Pesantren Takhasus IIQ Jakarta juga menunjukkan perannya sebagai lembaga pendidikan yang tidak hanya fokus pada pembentukan spiritual, tetapi juga kebangsaan. Dengan partisipasi tokoh-tokoh seperti Dr. KH. Ahmad Fathoni, Lc., MA, para dosen, dan mahasantri, acara ini merepresentasikan semangat kolektif untuk mengembangkan Islam yang moderat dan rahmatan lil ‘alamin.
Bedah buku ini tak hanya menjadi peringatan Hari Santri, tetapi juga deklarasi tentang pentingnya harmoni antara nilai-nilai keislaman dan kebangsaan. Pesantren Takhasus IIQ berharap para mahasantri mampu menjadi generasi penerus yang menjaga semangat toleransi dan kebhinekaan dalam kehidupan berbangsa.
Melalui Risalah Pancasila, nilai-nilai kebangsaan dan keislaman dipertegas sebagai dua pilar utama yang tak terpisahkan dalam merajut keutuhan Indonesia. Acara ini menjadi pengingat bahwa komitmen terhadap Pancasila adalah bagian dari perjalanan iman dan kontribusi santri dalam menjaga identitas bangsa.
Laporan: Thoyyibah Saidah
Editor: Waki Ats Tsaqofi