Close Menu
    Terbaru

    Pokok Pikiran Prof. Ahmad Indra Siswantara dalam Kerangka Kerja DAI5 Menjadikan Hidup Semakin Lebih Baik

    17 April 2025

    Kenapa Turki Mendukung Pemberontak Suriah?

    19 Desember 2024

    Mengapa Suriah Harus Dihancurkan?

    9 Desember 2024
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Panata Dipantara
    panata
    • Beranda
    • Akpim Dipantara
    • Berita
    • DA Institute
    • Ekonomi Bisnis
    • Historiografi
    • Khasanah Pikir
    • Sastra
      • Cerpen
      • Puisi
    • Redaksi
      • Pengiriman Naskah
      • Tim Redaksi
    Panata Dipantara
    Home»Historiografi»Harlah Pancasila : Merumuskan Kembali Sejarah NU
    Historiografi

    Harlah Pancasila : Merumuskan Kembali Sejarah NU

    22 Views24 Juli 2024Updated:16 Agustus 2024Tidak ada komentar6 Mins Read
    Facebook Twitter LinkedIn Telegram Pinterest Tumblr Reddit Email
    Share
    Facebook Twitter WhatsApp Copy Link

    Para Sejarawan NU berkumpul di Surabaya untuk menggali data sejarah penting yang terlupakan

    Surabaya 1 Juni 2024.

    Dalam rangka pelaksanaan Harlah Pancasila di TV 9, meneyelenggarakan peringatan Harlah Pancasila dengan mengumpulkan para ahli dan peminat sejatah NU. Acara diselenggarakan pas tanggal 1 Juni 2024 di Gedung TV9, Jl. Raya Darmo Surabaya. Hadir dalam Acara itu H. Abdul Mun’im DZ (Dipantara) Jakarta. Hakim Jaili TV9, Cak Kaiyis (Duta Online, Museum NU), Ayung Notonegoro dari Komunitas Pegon Banyuwangi, Dari Nahldatut Turots, lalu dari Pustaka Tebuireng. Sejarawab Riyadi Ngasiran, juga dari Malajah Aula serta peserta yang lain. Dan sejarwan dari Malang Fauzan Alfas serta yang lain.

    Sebagaian besar di antara mereka adalah kader PKPNU atau paling tidak merupakan simpatisan dan hamper semuanya telah membaca beberapa tulisan saya sehingga mereka nyambung dengan gagasan historiografi NU yang sudah pernaha saya lontarkan beberapa tahun sebelumnya. Meraka memang para peminat Sejarah yang selama ini bekrja sendiri tanpa pengarahan tanpa wadah sehingga menjadi kurang dinamis, maka mereka butuh adanya simpul dan terutama pembimbing dalam menjalankan profesinya yang memebutuhkaan waktu,  perhatian dan dana.

    Dalam diskusi yang bertemakan Peran Umat Islam dalam Menjaga Pancasila itu KH. Abdul Mun’im DZ dari Akademi Kepemimpinan Dipantara Jakarta diminta memberikan pengarahan tentang problem histriograsi NU, yang diawali dengan menggali Sejarah Pancasila sebagai bentuk keterlibatn pencarian NU dalam proses lahirnya Pancasila sesuai dengan tema diskusi. Sebuah realitas sejarah yang selama ini hanya dirasakan tetapi tidak pernah diketahui akarnya serta proses kesejarahannya.

    Di situlah K. Mun’im DZ menemukan  adanya  beberapa draf  rumusan atau konsep Pancasila yang substansinya sama tetapi kalimat serta susunannya beda-beda, karena saat itu memang sedang dalam proses Pencarian. Dan Kiai NU memiliki konsep Pancasila dengan versi sendiri, Pancasila yang dirumuskan berdasarkan pada syariat Islam dan tradisi Aswaja. Konsep yang ditawarkan itu yang kemudian  digodong dan dilebur dengan konsep lain kemudian disepakati sehingga menjadi Pancasila sebagaimana yang ada seperti sekarang ini. Maka ddalam proses itu  NU punya peran besar dalam perumusan Pancasila.

    Peristiwa besar bersejarah  terjadi di depan mata ini tidak diketahui oleh sejarawan NU sendiri, bahkan para pengurusnya. Hal itu bisa terjadi karena proses itu berlangsung begitu cepat, begitu halus dan samar yang tersembunyi dibalik ketawadlukan para kiai dan dalam keremangan sejarah. Dengan perhatian yang cermat penuh kesabaran dan kepekaan baru keberadaan Sejarah luar biasa besar mekna dan pengaryuhnya itu bisa diketahui.

    Studi ini ditemukan jawaban atas pertanyaan yang selama ini muncul, kenapa kelompok NU merupakan kelompok yang paling istiqomah dan paling militan dalam mengamalkan dan membela Pancasila, dibanding golongan nasionalis maupun kelompok Islam lainnya. Akar Kesejarahan yang seperti itu yang membuat kelompok pesantren ini gigih mebela Pancasila. Semuanya itu terjadi tidak lain bahwa ternyata Pancasila memang salah satunya dirumuskan oleh para tokoh NU, yang merumuskan Pancasila berdasarkan Syariat Islam Aswaja dengan dalil-dalil yang kokoh dan meyakinkan.

    Dari persoalan Pancasila ini kita bisa melakukan penelitian yang lain yang lebih mendasar tentang NU. Bayangkan usia NU sudah hampir satu abad jelasnya kurang dua tahun lagi sudah  tahun 2026, kita memasuki abad baru NU. Dalam kenyataannya hingga saat ini NU belum punya biografi yang otoritaatif tentang tokoh uatamanaya antara lain K. Hasyim Asyari, dan K. Waahab Hasbullah serta K. BIsri Sansuri.

    Bahkan  lebih menyedihkan lagi hingga saat ini NU belum memiliki buku Sejarah NU yang otoritatif yang menjadi buku babon tentang NU. Maka tuga sejarawan NU adalah merumuskan menuliskan Sejarah NU yang utuh. Dulu 40 tahun yang lalu Cak Choirul Anam sudah menulis buku, Sejarah Lahir dan Pertumbuhan NU. Bukuitu  sudah terlalau lama dan baru aspek Gerakan belum menyentuh ajaran. Maka seabad NU ini diperlukan buku Sejarah NU yang respresentatif yang mencakup seluruh doktrin dan gerak NU selama kiprahnya dalam abad ini.

    Selanjutnya K. Mun’im DZ mengatakan bahwa dirinya nomong  ini tidak sedang berteori atau memberikan saran apalagi menuntut, karena  beliau telah berekpermentasi, beliau sudah menjalankan sendiri sejak awal  tahun 2000-an saat menjadi Ketua LTN-PBNU, dan setelah menjadi Kordinator PKPNU langsung saya terapkan dengan membimbing penulisan Sejarah  NU di berbagai daerah, maka lahirlah buku NU Minagkabau, NU Ponorogo, NU Palembang, NU Sidoarjo NU Lombok, NU Bugis, NU Batak  dan sebagainya. Be;um lagi muncul Sejarah berbagai Pesantren besar dan penulisan biografi para tokohnya. Penulisan sejarah NU local dan tokoh yang ada di sana itu   akan menjadi bahan baku penting bagi penuisan Sejarah NU Nasional yang lengkap dan otoritatif.

    Para peserta berkomentar bahwa pada dasarnya mereka para peneliti dan sejarwan ini sangat memrindukan forum kajian dan pengarahan sepert ini Selama ini mereka bekerja dengan cara dana gendanya sendiri tidak ada komunitas untuk mendiskusikan hasil temuanyya dan farum untuk mengolahnya. Padahal mereka sudah berhasil mengumpulkan data yang banyak. Bahkan Fauzan Alfas dari Malang telah membukukan semua dokumen yang ditemukan dalam buku tercetak yang berjumlah belasan jilid. Pencetakan dan penggandaan data seperti ini akan memudahkan para peminat Studi NU, kaerna bahan telah tersedia.

    Apalagi Komuniats Pegon telah mengumpulkan banyak arsip NU dari berbagai tempat yang ini sangat berharga, ettetapi semuanya dikerjakan dengan sukarela tanpa ada dukungan akademik dari pihak lain dan juga tidaka ada dukungan finansial. Begitu pula Nahdlatut Turats telah mengumpulkan berbagai Karya NU. Semantara itu masih banyak komunitas yang belum dempat dilibatkan dalam pertemuan ini. Peminat Sejarah seperti ini merupakan aset besar bagi  NU. Karena saat ini merupakan situasi menentukan di Tengah pergantian abad,  kalua tidaka segera dikumpulkan bahan akan lenyap. Kalua tidak segera dikonstruksi maka Sejarah kebesaran NU akan terbengkalai. NU besar tetapi para aktivisnya belum bisa membuktikan kebesaran NU, baik dalam ranah historis sehingga sulit membuktikan di ranah sosiologis.

    Dari pencingan itu kemudian memunculkan beberapa agenda untuk menuliskan berbaga agenda kesejarahan NU. Selama inierkea telah atif bergerak tetapi secara sendiri sendri atau dengan kelompok kecilnya, belum memiliki jaringan luas. Padahal wacana Sejarah ini telah menjadi pertarungan nasional dan global. Selama ini memang mereka berharap memiliki komunitas  memiliki pempimbing yang menguasai sejarah NU dan sejak lama saya diharapkan untuk membimbing itu dan sekarang mereka menganggap K. Mun’im DZ sebagai pembimbingnya. Pada umumnya mereka telah membaca banyak tulisan KH. Mun’im DZ yang  telah mengunspirasi mereka. Dengan Pertemuan ini mereka merasa  bisa mengkomunikasikanntemuannya dan merasa memiliki pembimbing dengan banyaknya masukan yang diberikan serta rencana membuat jaringan dan Lokakarya Nasional. (Laporan Adam G Damasky)

    Hari Lahir Pancasila NU Pancasila dan Nahdhatul Ulama
    Share. Facebook Twitter WhatsApp Copy Link

    Related Posts

    Taro Ada Taro Gau: Prinsip Kehormatan dan Kejujuran Bugis

    11 November 2024

    NU Dibesarkan oleh Para Ulama dengan Gaya Hidup Sederhana

    8 Oktober 2024

    Peluncuran Buku Risalah Pancasila: Menggali Pemikiran K.H. Asyiq Mukri dari Bawean

    2 Oktober 2024

    Percakapan Dua Orang Saksi Sejarah

    21 Agustus 2024

    Wapres Ma’ruf Amin: PBNU dan PKB Harusnya Tidak Berkonflik

    2 Agustus 2024

    ANRI Meneruskan Kerjasama dengan NU

    31 Juli 2024
    Leave A Reply Cancel Reply

    Media Sosial
    • Facebook
    • Twitter
    • Pinterest
    • Instagram
    • YouTube
    • Vimeo
    Topik
    • Akpim Dipantara (2)
    • Berita (22)
    • Cerpen (1)
    • DA Institute (2)
    • Ekonomi Bisnis (1)
    • Historiografi (8)
    • Khasanah Pikir (16)
    • Puisi (1)
    Baca Lainnya
    Khasanah Pikir

    Pokok Pikiran Prof. Ahmad Indra Siswantara dalam Kerangka Kerja DAI5 Menjadikan Hidup Semakin Lebih Baik

    17 April 2025

    Oleh Atik Bintoro Pendahuluan Kerangka Kerja DAI5 merupakan satu diantara buah pikir Prof. Ahmad Indra…

    Kenapa Turki Mendukung Pemberontak Suriah?

    19 Desember 2024

    Mengapa Suriah Harus Dihancurkan?

    9 Desember 2024

    Perhimpunan Periset Indonesia Wilayah Jawa Barat Mengikuti Kongres II PPI 2024 di Jakarta

    7 Desember 2024
    Terbaru

    Pokok Pikiran Prof. Ahmad Indra Siswantara dalam Kerangka Kerja DAI5 Menjadikan Hidup Semakin Lebih Baik

    17 April 2025

    Kenapa Turki Mendukung Pemberontak Suriah?

    19 Desember 2024

    Mengapa Suriah Harus Dihancurkan?

    9 Desember 2024

    Perhimpunan Periset Indonesia Wilayah Jawa Barat Mengikuti Kongres II PPI 2024 di Jakarta

    7 Desember 2024
    Tentang Kami
    Tentang Kami

    Alamat: Jl. Kayu Manis No.9a, RT.6/RW.3, Balekambang, Kec. Kramat jati, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13530

    Syarat dan Ketentuan
    • Definisi
    • Persyaratan dan Ketentuan
    • Ketentuan Konten
    • Penggunaan dan Hak Cipta
    • Undang-Undang ITE
    • Tim Redaksi
    Terbaru

    Pokok Pikiran Prof. Ahmad Indra Siswantara dalam Kerangka Kerja DAI5 Menjadikan Hidup Semakin Lebih Baik

    17 April 2025

    Kenapa Turki Mendukung Pemberontak Suriah?

    19 Desember 2024

    Mengapa Suriah Harus Dihancurkan?

    9 Desember 2024

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.