Jombang, Dipantara Online – Universitas KH. Abdul Wahab Hasbullah (Unwaha) meresmikan peluncuran buku biografi KH. Abdul Wahab Hasbullah: Pendiri NU Penggerak NKRI, pada hari Sabtu (12/10) di Aula Unwaha.
Peluncuran buku ini diharapkan menjadi rujukan penting tidak hanya bagi mahasiswa Unwaha, tetapi juga bagi seluruh warga Nahdlatul Ulama (NU) dan masyarakat luas. Buku ini mengisahkan perjalanan hidup dan perjuangan KH. Abdul Wahab Hasbullah, tokoh sentral dalam pendirian NU yang memiliki kontribusi besar dalam membangun NKRI.
Buku ini merupakan bagian pertama dari empat seri yang direncanakan untuk memuat perjuangan lengkap KH.Abdul Wahab Hasbullah. Buku tersebut disiapkan sebagai buku ajar untuk mahasiswa Unwaha dan warga NU, agar mereka dapat memahami konsep serta strategi perjuangan ulama NU dalam mencerdaskan bangsa dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Melalui pendekatan ini, diharapkan dapat terbangun pemahaman yang lebih mendalam tentang perjuangan dan pemikiran Kiai Wahab dalam konteks sejarah dan kehidupan modern.
KH. Abdul Mun’im DZ, sebagai ketua tim penulis buku, memaparkan peran historis KH. Abdul Wahab Hasbullah dalam acara peluncuran tersebut. Ia menekankan pentingnya menggunakan perspektif Nahdlatul Ulama dalam penulisan sejarah sang tokoh. “Menggunakan perspektif NU sangat penting untuk menggali lebih dalam ketokohan, pemikiran, dan perjuangan KH. Abdul Wahab Hasbullah,” ujarnya.
KH. Abdul Mun’im juga menjelaskan bahwa acara peluncuran ini menjadi momentum penting untuk mengklarifikasi berbagai pandangan yang selama ini disalahpahami terkait langkah-langkah dan posisi NU dalam peristiwa sejarah. Penulisan biografi ini didasarkan pada paradigma NU, yang memosisikan organisasi tersebut sebagai pelaku sejarah aktif, bukan sekadar objek dari sejarah nasional atau kolonial.
KH. Abdul Wahab Hasbullah dikenal sebagai tokoh yang memainkan peran kunci dalam kelahiran dan perkembangan NU sejak awal hingga mencapai puncak kejayaannya. Dalam paparannya, KH. Abdul Mun’immenyebut Kiai Wahab sebagai sosok yang produktif, kreatif, dengan pemikiran yang orisinal dan dinamis. “Kiai Wahab berjasa dalam menyelamatkan NU dari berbagai tantangan, termasuk masa penjajahan dan revolusi kemerdekaan,” jelasnya.
KH. Abdul Mun’im juga menyoroti upaya Kiai Wahab dalam menghilangkan stigma dan stereotip yang sering disematkan kepada NU, terutama oleh kalangan orientalis. Buku ini, yang didasarkan pada sumber primer, dinilai sebagai biografi otoritatif yang dapat menjadi rujukan penting bagi warga NU dan masyarakat luas.
Hj. Hizbiyah Wahab, Ketua Yayasan Pendidikan Tinggi Bahrul Ulum Tambakberas, dalam sambutannya mengungkapkan rasa syukurnya atas terbitnya buku ini. “Kami sangat bersyukur dengan terbitnya buku sejarah perjuangan KH. Wahab ini,” ujar Hj. Hizbiyah. Ia berharap buku ini dapat menjadi acuan penting bagi warga NU dalam memahami nilai-nilai perjuangan Kiai Wahab.
Sementara itu, KH. Muhammad Hasib Wahab, Ketua Majelis Pengasuh Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, menilai buku ini telah menguraikan dengan baik prestasi dan perjuangan KH. Abdul Wahab Hasbullah. “Buku ini diharapkan bisa menjadi pegangan bagi para aktivis, kiai, dan pengurus NU dalam meneladani sikap dan perilaku KH. Abdul Wahab Hasbullah,” ungkapnya.
Rektor Unwaha, Prof. Dr. Gatot Ciptadi, M.A., dalam sambutannya menyatakan bahwa buku ini memberikan pelajaran penting tentang peran santri dan mahasiswa dalam menghadapi tantangan dunia modern. “Gagasan, konsep, dan praktik yang dilakukan oleh KH. Abdul Wahab Hasbullah bisa menjadi rujukan, landasan berpikir, serta solusi konkret yang membawa manfaat dan keberkahan,” tuturnya.
Ia juga menekankan pentingnya pemahaman terhadap pemikiran Kiai Wahab untuk melestarikan gerakan ke-NU-an. “Harapannya, mahasiswa dan santri Unwahadapat memahami dan mengimplementasikan gagasan serta teladan dari KH. Wahab Hasbullah, sehingga mampu melahirkan pemikiran kreatif dan inovatif bagi NU dan dunia Islam pada umumnya,” tambah Rektor Unwaha.
Informasi tambahan
Sebagai seorang pemimpin, KH. Abdul Wahab Hasbullah banyak merumuskan kaidah atau ajaran dalam menghadapi berbagai masalah, baik agama, sosial, ekonomi, hingga politik, termasuk politik internasional dan diplomasi. Kaidah-kaidah tersebut bukan hanya sekadar teori, melainkan telah diuji dan diterapkan dengan sukses. Buku ini memaparkan setidaknya 27 kaidah yang dirumuskan oleh Kiai Wahab, menjadikannya layak sebagai buku ajar bagi mahasiswa.
Buku ini tidak hanya menyampaikan ajaran Kiai Wahab kepada NU, tetapi juga kepada bangsa Indonesia secara luas, membuktikan bahwa Kiai Wahab tidak hanya piawai dalam berpolitik, tetapi juga dalam merumuskan ajaran yang relevan dan aplikatif. Peluncuran ini diharapkan dapat memperkuat misi Unwaha sebagai institusi pendidikan tinggi yang berlandaskan ajaran Ahlussunah wal Jamaah An-Nahdliyah, serta menginspirasi generasi penerus untuk terus meneladani perjuangan KH. Abdul Wahab Hasbullah. (Waki Ats Tsaqofi)