Close Menu
    Terbaru

    Pokok Pikiran Prof. Ahmad Indra Siswantara dalam Kerangka Kerja DAI5 Menjadikan Hidup Semakin Lebih Baik

    17 April 2025

    Kenapa Turki Mendukung Pemberontak Suriah?

    19 Desember 2024

    Mengapa Suriah Harus Dihancurkan?

    9 Desember 2024
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Panata Dipantara
    panata
    • Beranda
    • Akpim Dipantara
    • Berita
    • DA Institute
    • Ekonomi Bisnis
    • Historiografi
    • Khasanah Pikir
    • Sastra
      • Cerpen
      • Puisi
    • Redaksi
      • Pengiriman Naskah
      • Tim Redaksi
    Panata Dipantara
    Home»Khasanah Pikir»Skenario Perang Israel-Iran: Api di Bawah Bara Timur Tengah
    Khasanah Pikir

    Skenario Perang Israel-Iran: Api di Bawah Bara Timur Tengah

    51 Views8 Agustus 2024Updated:16 Agustus 2024Tidak ada komentar4 Mins Read
    Facebook Twitter LinkedIn Telegram Pinterest Tumblr Reddit Email
    Ayatullah Ali Khamenae memimpin sholat Idul Fitri 1445 H bersama para pejabat tinggi Iran.
    Share
    Facebook Twitter WhatsApp Copy Link

    Penulis : Khariri Makmun*

    Dalam dunia geopolitik yang semakin panas, sedikit yang bisa membayangkan dampak dari satu tindakan tunggal yang berujung pada bencana skala besar. Ketika Israel secara diam-diam melancarkan serangan yang menewaskan Ismail Haniyeh, pemimpin Hamas, pada pagi hari yang tenang di Teheran, mereka mungkin tidak menyadari bahwa ini bisa menjadi percikan yang membakar seluruh Timur Tengah. Dalam waktu beberapa jam setelah serangan tersebut, pemimpin Hizbullah, Fuad Shukr, juga menemui ajalnya dalam sebuah operasi rahasia. Namun, bukan sekadar eliminasi dua tokoh besar yang mengkhawatirkan, melainkan konsekuensi jangka panjang dari tindakan ini.

    Seperti yang diungkapkan oleh Michael Clarke dalam artikelnya di *Sunday Times*, kita sekarang berada di ambang sebuah spiral baru yang berpotensi membawa Israel dan Iran ke dalam konflik terbuka—sebuah skenario yang selama ini dianggap tak terbayangkan oleh banyak pihak di dunia internasional. Kematian Haniyeh bukan hanya soal pembalasan dendam; ini adalah undangan terbuka bagi Iran untuk merespons, dan sejarah menunjukkan bahwa Teheran tidak akan berdiam diri.

    Bagi Israel, konfrontasi dengan Iran adalah mimpi buruk yang ingin dihindari. Meski kekuatan militer Israel dikenal superior di kawasan, Iran bukanlah lawan yang bisa diremehkan. Dengan dukungan milisi proksi di seluruh Timur Tengah, seperti Hizbullah dan Houthi di Yaman, Iran memiliki kapasitas untuk membuka beberapa front sekaligus melawan Israel. Menurut data yang dilansir oleh *Global Firepower*, Iran memiliki sekitar 3,500 unit artileri dan lebih dari 2,000 peluncur roket, belum lagi armada drone yang telah terbukti efektif dalam berbagai operasi militer di wilayah tersebut.

    Israel, di sisi lain, memiliki angkatan udara yang sangat kuat dan teknologi militer canggih, termasuk sistem pertahanan Iron Dome yang dirancang untuk menangkis serangan roket. Namun, skenario terburuk yang digambarkan Clarke bisa membuat pertahanan Israel kewalahan. Jika Hizbullah meluncurkan ribuan roket dalam beberapa serangan besar, Iron Dome bisa jadi tidak cukup untuk melindungi semua wilayah Israel. Sejarah menunjukkan bahwa perang sebelumnya, seperti Perang Lebanon 2006, telah memberi pelajaran pahit bahwa Hizbullah bukanlah ancaman yang bisa disapu bersih dengan mudah.

    Keputusan Sulit di Tangan Netanyahu

    Di tengah situasi yang semakin memanas, tekanan politik dan militer di Israel semakin meningkat. Benjamin Netanyahu, yang terkenal dengan kebijakan kerasnya, kini berada di persimpangan jalan. Apakah Israel akan menunggu serangan pertama dari Iran, atau justru mengambil inisiatif untuk melancarkan serangan pre-emptive? Opsi pertama bisa membahayakan warga sipil Israel, sementara opsi kedua bisa menyeret Israel ke dalam perang skala penuh dengan Iran dan sekutunya, yang mungkin sulit untuk dimenangkan tanpa bantuan internasional yang signifikan.

    Washington, sebagai sekutu terdekat Israel, juga berada dalam posisi yang sulit. Pemerintah Amerika Serikat, di bawah kepemimpinan Joe Biden, telah mencoba untuk meredam ketegangan di Timur Tengah. Namun, dorongan dari kelompok-kelompok pro-Israel di Kongres, ditambah dengan retorika anti-Iran yang telah lama mengakar, bisa memaksa AS untuk terlibat lebih jauh dalam konflik ini, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi stabilitas global.

    Jika Israel memutuskan untuk melancarkan serangan ke Hizbullah di Lebanon, Clarke memperingatkan bahwa ini tidak akan seperti perang-perang sebelumnya. Perang yang baru ini bisa menjadi salah satu yang paling brutal dan berdampak besar, tidak hanya bagi Israel, tetapi juga bagi seluruh kawasan. Hizbullah, meskipun tidak populer di kalangan rakyat Lebanon, kini jauh lebih kuat dibandingkan dua dekade lalu, dan siap untuk menghadapi serangan Israel dengan kekuatan penuh.

    Militer Iran melakukan operasi di wilayah perbatasan.

    Selain itu, kemungkinan eskalasi ke perang darat di Lebanon akan menjadi mimpi buruk bagi Israel. Wilayah pegunungan Lebanon, yang dikenal sulit ditembus, bisa menjadi kuburan bagi tentara Israel jika mereka terjebak di sana, sementara serangan roket terus menghujani wilayah Israel dari berbagai arah. Hal ini juga akan membuka peluang bagi kelompok-kelompok seperti Hamas dan Houthi untuk meningkatkan serangan mereka dari Gaza dan Yaman, menciptakan situasi di mana Israel harus menghadapi serangan dari berbagai front sekaligus.

    Dunia saat ini berada di tepi jurang konflik besar yang bisa merubah peta politik Timur Tengah untuk selamanya. Serangan Israel terhadap Ismail Haniyeh mungkin menjadi percikan yang memulai kebakaran besar ini. Sejarah telah mengajarkan bahwa perang besar dimulai dengan insiden kecil, dan kita mungkin menyaksikan hal yang sama di sini. Di tengah ketidakpastian ini, satu hal yang pasti: Israel dan Iran berada di jalur bentrokan yang bisa meledak kapan saja. Pertanyaannya sekarang adalah, apakah ada jalan kembali sebelum semuanya terlambat?

    *Penulis adalah Peneliti Dipantara Leadership Academdy

    Iran Israel Konflik Timur Tengah
    Share. Facebook Twitter WhatsApp Copy Link

    Related Posts

    Pokok Pikiran Prof. Ahmad Indra Siswantara dalam Kerangka Kerja DAI5 Menjadikan Hidup Semakin Lebih Baik

    17 April 2025

    Kenapa Turki Mendukung Pemberontak Suriah?

    19 Desember 2024

    Mengapa Suriah Harus Dihancurkan?

    9 Desember 2024

    Aleppo Kembali Jatuh Ditangan Pemberontak, Ada Apa dengan Suriah?

    7 Desember 2024

    Revitalisasi Kearifan Lokal Bugis: Pondasi Pendidikan Inklusif dan Berkarakter

    27 November 2024

    “Friday Night in San Francisco”: Kenangan Saya dengan Gus Dur dan Mas Hikam

    15 November 2024
    Leave A Reply Cancel Reply

    Media Sosial
    • Facebook
    • Twitter
    • Pinterest
    • Instagram
    • YouTube
    • Vimeo
    Topik
    • Akpim Dipantara (2)
    • Berita (22)
    • Cerpen (1)
    • DA Institute (2)
    • Ekonomi Bisnis (1)
    • Historiografi (8)
    • Khasanah Pikir (16)
    • Puisi (1)
    Baca Lainnya
    Khasanah Pikir

    Pokok Pikiran Prof. Ahmad Indra Siswantara dalam Kerangka Kerja DAI5 Menjadikan Hidup Semakin Lebih Baik

    17 April 2025

    Oleh Atik Bintoro Pendahuluan Kerangka Kerja DAI5 merupakan satu diantara buah pikir Prof. Ahmad Indra…

    Kenapa Turki Mendukung Pemberontak Suriah?

    19 Desember 2024

    Mengapa Suriah Harus Dihancurkan?

    9 Desember 2024

    Perhimpunan Periset Indonesia Wilayah Jawa Barat Mengikuti Kongres II PPI 2024 di Jakarta

    7 Desember 2024
    Terbaru

    Pokok Pikiran Prof. Ahmad Indra Siswantara dalam Kerangka Kerja DAI5 Menjadikan Hidup Semakin Lebih Baik

    17 April 2025

    Kenapa Turki Mendukung Pemberontak Suriah?

    19 Desember 2024

    Mengapa Suriah Harus Dihancurkan?

    9 Desember 2024

    Perhimpunan Periset Indonesia Wilayah Jawa Barat Mengikuti Kongres II PPI 2024 di Jakarta

    7 Desember 2024
    Tentang Kami
    Tentang Kami

    Alamat: Jl. Kayu Manis No.9a, RT.6/RW.3, Balekambang, Kec. Kramat jati, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13530

    Syarat dan Ketentuan
    • Definisi
    • Persyaratan dan Ketentuan
    • Ketentuan Konten
    • Penggunaan dan Hak Cipta
    • Undang-Undang ITE
    • Tim Redaksi
    Terbaru

    Pokok Pikiran Prof. Ahmad Indra Siswantara dalam Kerangka Kerja DAI5 Menjadikan Hidup Semakin Lebih Baik

    17 April 2025

    Kenapa Turki Mendukung Pemberontak Suriah?

    19 Desember 2024

    Mengapa Suriah Harus Dihancurkan?

    9 Desember 2024

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.